Ngobrol Film: Angel has fallen: Kisah heroic (lagi-lagi) dari Banning
Angel has fallen
merupakan sequel dari beberapa film dengan judul yang hampir sama. Film
mengisahkan kehidupan agen Secret Service Mike Banning. Dalam film sequel nya,
Olympus has Fallen 2012, dan London Has Fallen Mike Banning berhasil
menyelamatkan presiden dari ancaman terrorist.
Sebaliknya, dalam film ini
Banning malahan menjadi tersangka dari percobaan pembunuhan presiden yang juga
menewaskan seluruh anggota timnya. Mike yang merasa difitnah lalu menjadi buron
dari FBI dan kemudian berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah
dan menyelamatkan presiden yang terancam bahaya yang lebih besar.
Alur
yang tidak membosankan
Trilogy dari The
Fallen ini berawal dari kisah Mike Banning yang menyelamatkan presiden yang
disekap di Gedung Putih dari terrorist Korea Utara pada 2013. Pada film
berikutnya London has Fallen, 2016 Banning harus menyelamatkan para pemimpin
Negara yang menghadiri pemakaman perdana menteri di London. Dalam film
ketiganya, Angel has fallen disutradai oleh Rick Roman Waugh.
Sejak awal film,
adegan baku tembak tak terhindarkan lagi dimulai dari serangan percobaan
pembunuhan presiden, hingga adegan buron Banning. Kepiawaian sang sutradara
yang juga merupakan seorang mantan stuntman dalam mengeksekusi adegan-adegan
laga memang patut diacungi jempol. Emosi penonton dibuat naik turun saat
melihat keteguhan anak istri banning menghadapi masalah banning yang sedang
difitnah. Begitu pula dengan pertemuan Baning dengan ayahnya yang membantu
putranya yang sedang menjadi buron untuk membersihkan namanya.
Visual
Sendu dengan Scoring yang bikin Deg-Degan
Agar emosi dalam
film tersampaikan ke penonton, sutradara Waugh melakukan pengambilan gambar
dengan teknik Big Close-Up yang menfokuskan pengambilan objek agar terlihat
detailnya. Selain itu tata kamera juga dibuat secara dinamis agar penonton
merasa dekat dengan karakter. Sayangnya, dibeberapa adegan yang memiliki
background gelap justru menjadi kurang jelas. Untung saja adegan dengan latar
gelap tidak banyak sehingga penonton bisa tetap focus pada alur dan detail.
Scoring yang dibuat dengan campur aduk antara haru, sedih dan kesal serta
ketegangan adegan baku tembak dan kejar-kejaran cukup membuat penonton untuk
menghela napas.
Meksipun begitu,
jika ingin dikatakan sebagai “kejanggalan” dalam film ini, mungkin adalah kisah
heroic Banning yang sepertinya terlalu berlebihan. Simak saja adegan
penyerangan pembunuhan di awal ketika pasukan drone menyerang pasukan dan
presiden. Ledakan-ledakan mengincar pasukan dan presiden dengan dipersenjatai bomb
dan pengenalan wajah dengan target akurate dan meledak sedekat mungkin.
Hanya
dalam hitungan menit, 18 pasukan yang ada di danau tewas. Namun Banning selamat
meskipun drone menghujami dia dan menarik presiden Trumbull dari bawah air.
Mungkin Banning lebih perkasa dari Jason Bourne atau bahkan Jhon Wick. Melihat
Banning seperti melihat sosok claustrophobic Jhon MC Clane dalam filem Die
Hard.
Bintang senior
yang mencuri perhatian
Morgan Freeman dan
Nick Nolte yang hadir dalam film ketiga ini mampu mencuri perhatian. Setelah
karakter president diperankan Aaron Eckhart namun pada sequel ke-3 ini
digantikan oleh Morgan Freeman. Morgan Freeman yang sudah beberapa kali tampil
berperan sebagai presiden Amerika ini sudah tidak diragukan lagi kapasitas
aktingnya.
Ketika dia tampil sebagai presiden seakan mengingatkan kembali masa
kepresidenan Barack Obama. Nick Nolte tampil sebagai Clay banning, ayah dari
Mike Banning yang menyendiri, terpuruk dalam miras dan obat-obatan setelah
trauma dari perang. Sosok yang dingin namun ternyata tetap bisa tersentuh
ketika terharu menemui menantu dan cucunya.
Formula
lama nyaris tanpa sentuhan baru
Melihat kebelakang
film fallen sebelumnya, formula lama menyelamatkan pemimpin Negara merupakan
formula dari film fallen ini. Plot
cerita utama yang dipakai dalam Angel Has Fallen sebenarnya sudah banyak
dipakai dalam film lain, seperti The Fugitive. Film Angel Has Fallen seperti
terjebak antara membuat jalan cerita baru atau jalan cerita baru dengan plot
lama yang sudah usang.
Meskipun begitu, film ini tetap mampu dinikmati meskipun
belum menonton dua seri sebelumnya.
Seandainya saja twist keadaan personal Banning yang mulai ringkih, mengalami
gegar otak serta bergantung pada painkiller bisa sedikit dikembangkan mungkin
kisahnya akan sedikit berbeda dan memberikan sentuhan dramatis di film ini.