Review Film Sonic The Hedgedog - Kata Bojezs
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review Film Sonic The Hedgedog


Banyak film layar lebar yang mengadaptasi video games popular namun kebanyakan film tersebut gagal meraih penggemar. Entah di mata para penggemar, penonton atau keuntungan dari film tersebut. Namun begitu, film Sonic The Hedgedog agaknya akan menuai hal yang sedikit berbeda dari film adaptasi lain.

Redesign setelah kritik 

Awalnya, film Sonic The Hedgedog menuai banyak kritikan. Sebelumnya, karakter Sonic mendapat banyak kritikan karena desainnya yang tidak sesuai dengan karakter Sonic seperti di game aslinya. Para fans SEGA merasa tersinggung dengan desain yang dianggap memberikan horror dan mimpi buruk. Postur tubuh si landak terlihat “terlalu manusia” hingga kemudian sutradara memutuskan untuk menunda film demi revisi.

Hasilnya, 3 bulan kemudian respon dari trailer yang diunggah menuai respon berbalik 360 derajat. Dengan effort luar biasa dari tim, maka visualisasi yang memanjakan mata mampu menjadi pembuka dari film Live Action ini dengan sempurna. Elemen-elemen dari games juga dibuat hampir mirip dengan versi asli games seperti stage dalam games, ring dan beberapa feature Sonic lainnya.

Kembalinya masa kejayaan Jim Carrey 

Jim Carrey bermain sebagai Dr. Robotnik yang mengincar Sonic. Aktor kawakan ini mampu menghidupkan  karakter dokter yang terobsesi dengan Sonic . Disini, kita bisa melihat kembali acting luar biasa Jim Carrey dalam beberapa filmnya yang luar biasa seperti film The Mask, Ace Detective Pet, Batman Forever, serta How The Grinch Stole Christmas.

Ada berbagai wajah ekspresi aneh ala Jim Carrey yang akan ditemukan kembali melalui film Sonic The Hedgedog.  Tidak lupa dengan gerak gerik tubuh lenturnya yang khas juga dimunculkan oleh Jim. Kemunculanya seakan menjadi epic comeback yang manis setelah lama Jim tidak muncul dengan film yang membuat namanya bersinar.

Dominasi Sonic di antara karakter lain 

Sebagai karakter utama dalam film, tentunya karakter Sonic menjadi dominan dan mendapat prosi besar dalam film. Sonic digambarkan  sebagai sosok yang cerewet, hiperaktive, dan merendahkan lawannya sebagaimana di serial dan games. Satu-satunya karakter lain yang bisa menandingi pesona Sonic agaknya hanya Dr.Robotnic.  Terlebih dengan jalan cerita yang focus pada kedua karakter tersebut sebagaimana permainan dalam filmnya. Sayangnya, hal tersebut membuat karakter lain dalam film terasa hanya menjadi pemanis belaka.

Adapula yang bisa disebut sebagai kekurangan dari film Sonic The Hedgedog antara lain dengan naskah yang bisa dibilang terlalu sederhana. Pemilihan lagu soundtrack diluar adaptasi dari music-musik di game juga terasa kurang pas. Belum lagi dengan pemakaian efek CGI yang terlihat belum terlalu mulus dalam eksekusi.  Tidak terlalu banyak aksi spektakel dalam film dengan durasi sepanjang 90 menit lebih ini. Film focus dalam pengembangan hubungan antara dua tokoh utama dengan konflik di pertengahan.

After all, film ini tetap bisa dibilang cukup memuaskan, terutama bagi para penggemar game Sonic. Kejutan yang hadir di pertengahan scene juga cukup menghibur. Saat menonton, kita terasa sedang menonton fanfiction. Pesan persahabatan antara dua tokoh utama, Sonic dan Tom terasa mudah dipahami.