Ngobrol Film: Toys Story 4: Kisah Terakhir Para Mainan
Lalu, seperti
apakah kisah klasik ini nantinya? Akankah akan mainan-mainan ini mampu
membuatmu menangis,tersenyum dan juga tertawa ketika menontonnya? Toy story
memiliki semacam sihir andalan yang mampuembuat penonton tertawa dan merasa
terhibur saat menontonnya.
Masing-masing karakter dalam film ini memiliki sifat
dan ciri khasnya masing-masing yang menjadi kekuatan dalam setiap cerita.
Dimulai dengan sifat tulus dan superhero Woody, the clueless Buzz Lightyear,
bahkan hingga karakter mainan pendukung seperti keluarga kentang dan lainnya.
Perjalanan Woody
menjadi “Dewasa”
Seperti kisah
sebelumnya, inti dari Toys Story adalah para mainan yang berebut perhatian,
ingin selalu dimainkan. Begitu pula dengan Toys Story 4. Setelah pada seri
ketiga Woody dan kawan-kawan diserahkan Andy kepada Bonnie, kini Woody
menghadapi “ancaman” ketika Bonnie memasuki sekolah TK. Ketika memasuki
sekolah, Bonnie tidak boleh membawa mainan di sekolah.
Lalu suatu saat dia
membuat mainan dari garpu plastic yang diberi nama Forky. Tanpa disengaja sentuhan tangan ajaib Woody membuat mainan
tersebut hidup. Sayangnya Forky merasa bahwa mestinya dirinya masuk tempat
sampah dan berkali-kali mencoba melarikan diri. Woody lah yang membantu Forky
menemukan jalan yang benar, sebagai mainan.
Secara garis
besar, Toys Story 4 mengajak para penonton dalam pencarian dan pemahaman diri Woody. Emosi penonton dibuat campur aduk saat Woody
akhirnya bisa memahami bahwa tidak semua anak akan memainkan mainan yang
dimilikinya. Mereka memiliki pilihan masing-masing mana yang lebih disukai dan
mana yang dibutuhkan. Di tengah pergolakan hati Woody, tokoh –tokoh baru muncul
dan menjadi penyeimbang yang menyegarkan.
Hanya saja kemunculan mereka menjadi
karakter yang membanyangi tokoh utama yang kini menjadi karakter pendukung.
Sebut saja Buzz light year yang tak memiliki porsi banyak, bahkan meskipun ia
adalah sahabat karib Woody. Meskipun begitu, kemunculan Buzz mampu menggugah
hati dimana ia tampil dengan membawa pesan hati yang kuat tanpa maksud
menggurui, tentang bagaimana harusnya mengikuti suara hati. Selain itu, tingkah
kocaknya mampu menjadi simbol dan nostalgia, bahwa ia dan Woody memiliki ikatan
yang kuat. Selebihnya, film Toys Story 4 menyuguhkan animasi serta visualisasi
yang menarik dan cerah.
Bagi yang ingin
menonton Toys Story 4 besok, berikut
beberapa hal yang bisa menjadi point mengapa film ini wajib kamu tonton.
1. Pertemuan kembali Woody dengan Boo pep
Bagi
yang mengikuti film Toys Story dari awal
pasti tahu tokoh ini. Pada sequel Toys Story 3 boo pep digambarkan oleh Andy
sudah pergi dan menjadi milik orang lain, Namun Andy tidak menjelaskan kemana
perginya B oo Pep. Pada seri keempat ini Boo Pep muncul dan memberimu jawaban
mengapa dia pergi.
2.
Mengobati keirnduan pada aksi para mainan
Film
pertama Toys Story muncul pada tahun 1995 lalu pada 1999 muncul Toys Story 2,
dan 2010 muncul Toys Story 3. Cukup lama bagi Pixar untuk kemudian meluncurkan
Toys Story 4 pada tahun 2019. Oleh karena itu, film Toys Story 4 menjadi ajang
nostalgia bagi kalian yang sudah mengikuti Toys Story sejak awal. True, banyak penonton Toys Story
4 yang bukan anak-anak loh. Umumnya mereka adalah orang tua atau dewasa yang
pernah menonton atau setidaknya mengikuti serial Toys Story.
3.
Petualangan terakhir para mainan
Sedih, haru
menjadi salah satu hal yang menjadi daya tarik dari film Toys Story dari
semenjak awal film ini keluar. Walaupun hanya mainan, mereka mengajarkan kepada
kita betapa sakitnya perasaan ketika ditinggalkan, tergantikan dengan mainan
yang lain (sudah, jangan baper teringat sama kamu yang ditinggal pas lagi
sayang-sayangnya yaa).
Tidaklah mudah membuat film yang mampu berkiprah dalam
film hingga kurun waktu 5 tahun apalagi animasi, namun Toys Story mampu
berkiprah hingga 24 tahun dan mampu menjadi kesayangan kita semua.
Meskipun film Toys
Story 4 tidak memiliki ending mengharukan seperti seri sebelumnya, namun kisah
yang disajikan cukup mengharukan meskipun ringan. Secara keseluruhan, film Toys
Story 4 memberikan kesan yang cukup mendalam. Ada rona humor, imajinasi dan
juga keharuan.